“Alhamdulillah, Bersyukur rumah kami sudah menjadi rumah layak huni setelah beberapa tahun yang lalu atap bocor ketika musim hujan”. Kalimat ini menjadi ucapan syukur Nenek Sampoani dusun Aeng Celleng desa Peleyan kecamatan Kapongan kabupaten Situbondo. Jum’at, 3 Januari 2020.

Nenek Sampoani, salah satu yang mendapatkan program RTLH menjadi RLH dari sepuluh orang di desa Peleyan. “Memang dalam tahun ini perdusun ada dua yang diajukan oleh Kepala Dusun”. Ujar Sekretaris Desa Iwan.

“Terima kasih juga kepada masyarakat sekitar yang membantu dengan gotong royong, sehingga rumah sudah hampir selesai”. Ungkap Nenek Sampoani dengan penuh syukur kepda wartawan desa Peleyan.

            Memang, pengerjaan sudah 90 % hampir selesai. Setelah beberapa hari ini dilakukan oleh para tukang dan koli serta beberapa masyarakat yang rela untuk membantu pembangunan rumah tersebut. Selanjutnya, PJ desa Peleyan Asnawi secara terus menerus mengontrol pembangunan rumah layak huni tersebut.

            Sisa pembangunan yang belum selesai hanya pada pelesteran, pemasangan kaca dan pengecetan. “Insyallah tiga hari kedepan akan selesai bangunan ini, karena kaca sudah diukur oleh tukang kaca”. Ungkap Kholil salah satu koli bangunan.

            Selain itu, desa Peleyan memang memprioritaskan tukang dari desa sendiri, demi memanfaatkan potensi desa. “Hitung – hitung untuk memberikan kesempatan bekerja bagi warga desa yang memiliki kemampuan menjadi tukang bangunan”. Patriyanto, kepala dusun Aeng Celleng desa Peleyan.

Sekretris desa Peleyan menambahkan kalau pengerjaan tersebut sudah sesuai dengan ketetapan pemerintah bahwa 30% maksimal dari Dana Desa khusus untuk Padat Karya Tunai (PKT). Padat Karya Tunai merupakan program pemerintah berupa kegiatan pemberdayaan masyarakat desa, khususnya yang miskin dan marginal, bersifat produktif yang mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal untuk menambah pendapatan, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

            Harapannya kedepan, desa tidak hanya mengandalkan keuangan pemerintah untuk membangun rumah layak huni, namun harus ada perhatian dari masyarakat itu sendiri. “Karena desa maju itu tidak bisa hanya dilimpahkan kedapa desa atau pemerintahan, tapi masyarakatnya yang harus ikut andil, terutama masyarakat yang berada pada ekonomi tingkat menengah dan atas”. Ujar Adi Susianto, pemuda asal dusun Aeng Celleng Peleyan.